1. Pengerasan Permukaan
Adanya beberapa cara untuk melakukan penerasan permukaan yaitu:
a). Karburasi
Cara ini sudah lama dikenal oleh orang sejak dahulu. Dalam cara ini, besi dipanaskan diatas suhu dalam lingkukngan yang mengandung karbon, baik dalam bentuk padat, cair, ataupun gas. Beberapa bagian dari karburasi yaitu: karburasi padat, karburasi cair, dan karburasi gas.
b). Karbonitriding
Adalah suatu proses pengerasan [permukaan dimana baja dipanaskan diatas suhu kritis didalam lingkungan gas yang terjadi penyerapan karbon dan nitrogen.
c). Cyaniding
Adalah proses dimana terjadi absorbsi karbon dalam nitrogen untuk memperoleh permukaan yang keras pada baja karbon rendah yang sulit dipanaskan.
d). Nitriding
Adalah proses pengerasan permukaan yang dipanaskan sampai + 510OC didalam lingkungan gas amonia selama beberapa waktu.
2. Pengerasan Induksi
Penggunaan aru listrik untuk pencairan logam, penerasan dan perlakuan panas lainnya. Arus bolak-balik berfrekuensi tinggi berasal dari pembangkit, konventer merkuri, osilator spark atau asilator tabung. Frekueni pada umumnya tidak melebihi 500.000 Hz untuk benda yang tipis digunakan frekuensi tingg, sedangkan untuk benda-benda berukuran sedang atau tebal digunakan frekuensi rendah.
3. Pengerasan Nyala
Dasar pengerasan nyala adalah sama dengan pengerasan induksi yaitu pemanasan yang cepat disusul dengan pencelupan permukaan, tebal lapisan yang mengeras tergantung pada kemampuan pengerasan bahan. Karena selama proses penerasan tidak ada penambahan unsur-unsur lainnya. Pemanasan dilakukan dengan nyala oksiasilaen yang dibiarkan memanasi permukaan logam sampai mencapai suhu kritis. Pada alat dipanaskan aliran air pendingin sehingga seera setelah suhu yang diinginkan tercapai , permukan langsung disemprot dengan ai. Bila dikendalikan dengan baik, bagian dalam tidak berpengaruh. Tebal lapisan yang keras tergantung pada waktu pemanasan pada suhu nyala.
4. Pengerasan Endapan
Pengerasan endapan hanya dapat diterapkan pada paduan dimana daya larut suatu komponen berkurang dengan menurunnya suhu. Paduan dipanaskan beberapa lama sehingga terbentuk paduan yang homogen kemudian didinginkan dengan cepat sampai suhu ruang.
Paduan masih berupa larutan padat yang lewat jenuh, suatu keadaan tidak stabil, Al2Cu akanmulai mengendap bila dibiarkan pada suhu ruang. Proses ini disebut proses pengerasan sepuh alamiah. Partikel yang mengendap dari larutan padat terbentuk pada batas butir dan bidang geser, menghasilkan hambatan sehingga pergeseran atau slip antar partikel/kristal berkurang. Kekerasan akan berkurang dan bertambah dengan semakin berkurangnya atau bertambahnya besar partikel diiringi meningkatnya kerapuhan dan berkurangnya kekuatan.
0 comments:
Posting Komentar