• RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Delicious
  • Digg
  • Linkedin
  • Youtube

Fakultas Teknik Unhas


Perjalanan hidup yang telah membawa Bangsa Indonesia melewati gerbang kemerdekaan dengan salah satu harapan dapat meningkatkan kecerdasan, membentuk budi pekerti, disamping memperkuat kepribadian dan semangat kebangsaan, telah mendorong para tokoh masyarakat Sulawasi Selatan mengupayakan berdirinya Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, apalagi bila mengingat bahwa pada kurun waktu tersebut pendidikan teknik pada umumnya masih terpusat di Pulau Jawa, yang tentu amat sukar dicapai oleh putra daerah Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia bagian Timur pada umumnya.

Boleh dikata hanya dengan modal utama tekad, rasa pengabdian dan keinginan untuk melahirkan para putra bangsa berpengetahuan teknik yang cukup, terbentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Teknik dengan ketua Bapak Syamsuddin Dg. Mangawing berdasarkan S.K. Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI, No. 88130/S tertanggal 8 September 1958.

Fakultas Teknik UNHAS diresmikan pada tanggal 10 September 1960 dengan S.K. Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI. No. 75623/U.U. tanggal 7 September 1960.
Dengan demikian Dies Natalis Fakultas Teknik Unhas bertepatan dengan Dies Natalis Universitas Hasanuddin yang resmi berdiri semenjak tanggal 10 September 1956.
Pada mulanya hanya terdapat tiga departemen (sekarang Jurusan), yakni :
  •      Departemen Sipil
  •      Departemen Elektro
  •      Departemen Perkapalan
Waktu itu jumlah tenaga pengelola sangatlah minim, dapat dihitung dengan jati, itupun sebagian besar telah terikat pada tugas instansi lain, sehingga malah ada yang berpandangan bahwa untuk departeman perkapalan, kemungkinan besar keberanian dan kebanggaan daerah ini sebagai suku pelayar/ahli perahu yang ulung semenjak dahulu kala sajalah yang merupakan dorongan utama untuk mewujudkannya.
Namun keberanian ini disambut baik oleh masyarakat, dibuktikan oleh jumlah mahasiswa yang memilih departemen-depertemen tersebut, tanpa terlalu banyak memikirkan bagaimana kelanjutan studi ataupun masa depannya nanti.
Kekurangan tenaga pengajar menyebabkan dipilihnya alternatif mendatangkan dosen terbang dari Jakarta dan Bandung, walau hal ini punya resiko besar, yakni sesuai kondisi saat itu frekuensi penerbangan Jakarta-Makassar pulang-pergi yang tidak menentu, menyebabkan penyajian kuliahpun sering menjadi tersendat-sendat.
Kondisi demikian tidak menurunkan semangat para Penanggung Jawab Pendidikan pada Fakultas Teknik Unhas, malah tiga tahun kemudian yaitu pada tahun 1963 menyusul lagi berdirinya Departemen Elektroteknik dan Departemen Arsitektur sebagai departemen ke-4 dan ke-5.
Kesulitan dan hambatan menghadirkan dosen/dosen terbang, menyebabkan timbulnya keputusan memberangkatkan mahasiswa Teknik Perkapalan tingkat Sarjana Muda ke Jakarta mendekati para dosennya, hal mana berarti dibukanya kelas jauh Departemen Perkapalan di Jakarta, yang berlangsung hingga tahun 1984.
Sejarah membuktikan bahwa dekade pertama dari fakultas teknik merupakan tahun-tahun yang sangat berat, karena merupakan pergulatan mengatasi rintangan sekedar untuk mempertahankan keberadaannya.
Keuletan membuahkan hasil, ternyata pada kondisi seperti itu Fakultas Teknik Unhas masih mampu melahirkan alumni pertamanya, yaitu tiga orang Sarkana Teknik Mesin pada tahun 1967, disusul oleh Departemen Sipil dan Departemen Perkapalan pada tahun 1968. Departeman Elektroteknik bekerjadama dengan ITB menghasilakn alumni pertamanya pada tahun 1974, demikain pula halnya dengan Departemen Arsitektur yang menjalin kerjasama dengan Universitas Gajah Mada.

Selama dekade kedua, Fakultas Teknik yang diperkuat alumninya yang memang dikader sebagai tenaga pengajar telah mulai meningkatkan mutunya melalui penataran, latihan dan kegiatan lainnya di Unhas maupun di Perguruan Tinggi lainnya, disamping juga mengirim dosen ke luar negeri untuk studi lanjut.
Penambahan dosen diusahakan terus walau sering mendapat hambatan oleh kurangnya peminat yang memenuhi syarat, disebabkan derasnya permintaan akan tenaga Sarjana Teknik dalam berbagai bidang pembangunan sejalan dengan perkembangan zaman.

Sarana dan perlengkapan laboratorium pada dekade ini mulai pula mendapat perhatian khusus, sehingga memasuki dekade ke tiga, mahasiswa tidak lagi perlu dikirim ke perguruan tinggi lainnya.
Dengan adanya reoeganisasi pada Universitas Hasanuddin, nama Fakultas Teknik pernah lenyap untuk sementara waktu yakni dari tahun 1977 sampai tahun 1983, sebagai akibat digabungnya Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA menjadi Fakultas Sains dan Teknologi, akan tetapi dengan keluarnya P.P. No. 5 tahun 1980 yang disusul S.K. Presiden RI No. 68 tahun 1982, Fakultas Teknik kembali muncul lagi dipermukaan.

Awal dekade ke tiga, tepatnya tahun 1980, sesuai dengan tuntutan teknologi Departemen Elektroteknik yang semula berorientasi pada Program Studi Teknik Tenaga membentuk pula tambahan program studi yaitu Teknik Telekomunikasi/Elektronika, Sedang Geologi yang lahir pada tahun 1978 dalam wadah Fakultas Sains dan Teknologi, pada tahun 1984 secara resmi bergabung pula dengan Fakultas Teknik sebagai jurusan yang ke enam.

Sebagai lembaga ilmiah yang sadar akan misi yang diembannya, Fakultas Teknik dengan aktif juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai Instansi/Lembaga terkait di dalam negeri, selain dengan Perguruan Tinggi yang telah tersebut di atas adalah dengan Pertamina, Astra, Indosat, Lemigas, Perumtel, Inco dan PLN yang merupakan Instansi non Perguruan Tinggi, maupun dengan pihak luar negeri seperti dengan T.U. Berlin di Jerman.

Hingga saat ini, Fakultas Teknik Unhas, yang dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tingginya ditunjang oleh sejumlah 229 Staf Pengajar tetap pada 6 jurusan, disamping 90 Staf Tenaga Administrasi dan Laboran.
Disamping sebagai sarana yang senantiasa mengalami pengembangan sebagaimana disinggung di atas, sejalan dengan perencanaan Kampus Baru Uanhas yang berlangsung berkat bantuan Asian Development Bank, Fakultas Teknik pun mendapat kesempatan untuk meningkatkan prasarananya hal mana terlihat dari dekade ke tiga dimana Fakultas Teknik telah hijrah meninggalkan kampus lama Baraya ke kampus baru Tamalanrea pada tahun 1985, sebagai fakultas eksakta pertama yang menepati kampus baru, yaitu kampus yang untuk saat ini boleh dikata merupakan kampus yang terbaik untuk belahan Indonesia Bagian Timur. 


Sumber: http://www.cdnet.edu.cn/mirror/Indonesia_college/www.unhas.ac.id/teknik/sejarahteknik.htm

 
  • FOR DONATE THIS BLOG

  • Materi Kuliah | Teknik Mesin | Mechanical Engineering | Adventure | Tips-Trik